1. Pancing Isteri Dengan Tukang Urut


    Date: 9/8/2015, Categories: Group Sex, Interracial Sex, Voyeur, Author: Batang_Gemuk_Manja, Rating: , Source: xHamster

    keberatan dengan apa yang dilakukan lelaki pengurut itu. Namun Nisa hanya diam, kerana memang sesungguhnya dirinya menginginkan dan menikmati apa yang dilakukan lelaki itu. Dan Nisa semakin sulit menahan rasa sesak di dadanya. Rasa sesak kerana dirinya harus mengendalikan jalan napasnya yang semakin meningkat, namun berusaha disembunyikannya. Nisa semakin tak berdaya, manakala gerakan jari tangan Pak Man di belakangnya itu sudah semakin jauh mengarah ke bagian depan. Gerakan yang terselubung namun cukup disadari oleh Nisa. Gerakan yang seakan tak disengaja, namun Nisa mengetahui pasti kalau lelaki itu sengaja melakukannya. Dan Nisa hanya mampu menggigit bibir bawahnya sendiri manakala jari tangan Pak Man benar-benar mengarah ke perbatasan antara tulang rusuk bagian dalamnya dengan kaki bukit buah dadanya. Sekujur tubuhnya terasa mulai meradang merasakan desiran-desiran yang semakin kuat, membuat aliran darahnya terus meningkat. Dan keadaan itu sungguh-sungguh tak mampu dikendalikannya manakala akhirnya Nisa merasakan jelas-jelas kalau Pak Man memang melakukan sentuhan di kaki bukit buah dadanya. Sentuhan yang terus berlanjut dan semakin dalam. Semakin turun dan semakin mengarah. Nisa benar-benar dibuat tak berdaya. Tanpa sadar dan kendalinya, Nisa merasakan bagian bawah tubuhnya sudah basah. Basah pada bagian organ keintimannya. Basah oleh gairah yang terbangkitkan oleh sentuhan lelaki itu. Untungnya, “siksaan” itu segera berakhir. Lelaki pengurut itu menyudahi kerjanya di ...
    bagian tubuhnya. Kini Pak Man mulai melakukan urutan di bagian bawah, di kedua kaki-kaki Nisa. Untuk sesaat Nisa bisa bernapas lega. Ternyata, Nisa hanya mampu bernapas lega sesaat. Ya, sesaat. Kerana saat Pak Man mengurut bagian bawah tubuhnya itu, “siksaan” lain kembali menderanya, bahkan semakin kuat. Kalau pada urutan dua minggu lalu, Pak Man hanya mengurut sampai ke bagian sepertiga pahanya saja, namun kali ini….lebih jauh. Nisa menyadari dengan pasti, kalau lelaki itu menggerakkan tangannya jauh lebih ke atas lagi. Bergerak menyelusup jauh ke atas ke balik kain yang menutupi tubuhnya. Gerakannya semakin lama semakin jauh. Dan Nisa…sungguh menyadarinya, namun tak berdaya menghentikannya. Nisa hanya bisa menahan napas saat lelaki pengurut itu semakin jauh bergerak naik. Turun kembali sampai ke lekukan kedua lututnya, lalu naik lagi ke atas dan semakin mendekati ujung pangkal paha bagian atasnya. Terus dan semakin dekat. Nisa semakin tegang sekaligus…ingin lelaki itu bergerak semakin jauh. Namun sampai beberapa gerakan, lelaki itu hanya bergerak sebatas beberapa inci dari pangkal paha. Nisa terus menunggu dan terus menunggu, namun belum juga didapatkannya. Gerakan tangan lelaki itu tetap tak beranjak dari posisi, hanya beberapa inci dari posisi akhir yang diinginkan Nisa. Putus asa, dirinya menginginkan lelaki itu “menyelesaikan” gerakannya. Andai saja dirinya bukan siapa-siapa. Bukan seorang wanita bersuami. Andai saja dirinya tak sedang berada di dekat suaminya. Dan andai ...